Mengenal Berbagai Jenis Ocha Sebagai Minuman Favorit di Negeri Sakura
Jenis Teh

Mengenal Berbagai Jenis Ocha Sebagai Minuman Favorit di Negeri Sakura

gypsytea – Selama ini beberapa orang Indonesia komsumsi ocha cuma saat makan di restoran Jepang. Sedangkan di negara asalnya, Ocha ialah tipe teh tradisional khas Jepang yang banyak digemari warga Indonesia. Ocha banyak disukai sebab diyakini dapat membantu menghilangkan lemak badan, menghindari kerontokan rambut tersebut serta melancarkan pencernaan. Tidak hanya itu, serupa semacam jenis teh yang lain seperti aroma serta kenikmatan ocha pula dapat membantu meredakan badan serta pikiran, dan beraneka ragam khasiat yang lain. ocha telah jadi rutinitas serta nyatanya mempunyai bermacam tipe. Ayo memahami minuman kesukaan di Negeri Sakura ini.

Ocha sebensrnya bukan berawal dari Jepang. Seseorang pendeta Budha tiba dari Cina membawa daun teh hijau itu ke Jepang. Pendeta bernama Myoan Eisai itu setelah itu menanamnya di Kyoto pada 1207.

Mengenal Berbagai Jenis Ocha Sebagai Minuman Favorit di Negeri Sakura – Tidak semacam orang Cina yang mengatakan teh dengan green tea, masyarakat Jepang memilah memakai nama ocha buat teh hijau. Nama ocha itu sendiri sesungguhnya berarti teh. Ocha awal mulanya dipakai oleh para biarawan sebagai bagian dari upacara keagamaan serta pengobatan.

Mengenal Berbagai Jenis Ocha Sebagai Minuman Favorit di Negeri Sakura

Mengenal Berbagai Jenis Ocha Sebagai Minuman Favorit di Negeri Sakura

Tetapi pada era ke- 15 serta 16, ocha mulai disukai raja, bangsawan serta samurai. Pada era itu juga berkembang upacara minum teh. Kehadiran ocha terus menjadi terkenal dengan terdapatnya versi dari teh itu ialah sencha. Di era ke- 17 serta 18, banyak orang Jepang telah menghasilkan ocha sebagai bagian dari rutinitas ataupun gaya hidup.

Tidak hanya sencha terdapat banyak tipe ocha yang lain yang pula digemari orang Jepang. Saat sebelum memahami versi dari ocha, yang butuh dimengerti terlebih dahulu merupakan gimana cara pembubidayaan tumbuhan ocha itu di Negeri Sakura.

Fukujuen ialah salah satu perusahaan yang membeli ocha dari petani, buat setelah itu dijual ke bermacam perusahaan pembuat teh siap hidangan semacam Suntory.

Tomoyuki membagikan uraiannya saat ditemui di area perkebunan ocha yang terdapat di Percobaan, Kyoto. Percobaan ialah wilayah yang mempunyai banyak perkebunan teh. Tidak hanya di Percobaan, pembubidayaan ocha pula terdapat di Kagoshima serta Shizuoka. Tetapi ocha yang sangat bermutu berawal dari Percobaan, sebab area pegunungan hendak menciptakan teh yang lebih banyak rasa.

Ocha dapat mempunyai warna hijau saat telah terbuat jadi minuman sebab dalam cara penanamannya daun teh ini dihentikan oksidasinya. Daun teh yang hadapi oksidasi, umumnya akan diolah jadi teh oolong serta gelap oleh warga Jepang.

– Pembudidayaan Ocha
Ocha itu sendiri dilestarikan dengan dua metode berlainan.Pertama, area perkebunan teh segenap ditutup dengan terpal. Penutupan dilakukan busupaya ocha tidak terserang cahaya mentari, alhasil banyak hendak asam amino serta rasa teh tidak sangat sepat sebab memiliki umami. Metode kedua merupakan dengan membiarkan seluruh wilayah perkebunan terserang cahaya mentari langsung. Tata cara ini menciptakan teh yang memiliki banyak catechin( rasa sepet.

Dari perbandingan tipe pembudidayaan inilah yang setelah itu melahirkan bermacam tipe ocha. Apa saja itu? Buat teh yang pembudidayaannya dengan metode ditutup terpal seluruhnua, terdapat 3 tipe ocha yang dapat diperoleh ialah tencha( matcha), gyokuro serta kabuse- cha. Sedangkan buat tata cara kedua, versi tehnya lebih banyak ialah sencha, kamairi- sencha, fukamushi- sencha, serta bancha.

Baca Juga : Teh Sayama, Teh Yang Tumbuh di Daerah Jepang Dengan Daun Yang Tebal

– Tipe-tipe Ocha
Matcha serta sencha ialah 2 tipe ocha yang lumayan terkenal di Jepang. Matcha ialah bubuk ocha yang terbuat dengan metode khusus memakai batu. Dahulu matcha disantap orang cuma saat upacara minum teh. Tetapi saat ini matcha telah jadi bagian hidup tiap hari. Tidak hanya diminum dalam wujud teh, matcha pula dapat ditemui dalam es krim, kue, serta olahan yang lain.

Sedangkan buat sencha, versi inilah yang sangat banyak dibuat di Jepang. Walaupun rasanya sepat sebab banyak memiliki cathecin, banyak orang Jepang merasa setelah menimkati sencha jadi lebih segar. Tidak hanya sencha serta matcha, tipe yang lain dari ocha yang lumayan menarik merupakan houji- cha serta genmai- cja. Kedua teh itu tercantum sencha sebab pembudidayaannya didiamkan terkena sinar matahari langsung alhasil banyak memiliki cathecin.

Tetapi buat houji- cha serta genmai- cha, pengerjaan dicoba berlainan dengan sencha alhasil rasa yang diperoleh pula tidak biasa. Houji- cha ialah ocha yang dipanggang, sedangkan genmai- cha, merupakan ocha aduk dengan beras yang disangrai.Ocha mana yang mau dilakukan? Kamu dapat memilih sesuai selera, tidak tahu itu yang memiliki banyak umami ataupun malah yang sepat semacam sencha.

Daun teh yang diperoleh perkebunan teh di Jepang mempunyai mutu yang bagus sebab metode penanamannya yang mutahir. Terdapat sebagian wilayah penting penghasil ocha, antara lain Percobaan di Kyoto, Kagoshima, serta Shizuoka. Dalam satu tahun, daun teh di sini dipetik 3 kali. Pemetikan pertama dilakukan mulai masa semi antara bulan April serta Mei, kedua pada bulan Juni hingga Agustus, serta ketiga pada bulan September hingga November. Teh yang dipetik awal kali ialah teh yang bermutu sangat bagus sebab memiliki nutrisi yang sangat banyak.

Ocha sendiri mempunyai sebagian tipe terkait dari metode penanamannya, ialah metode penanaman tertutup serta terbuka. Metode penanaman ini hendak mempengaruhi pada rasa yang diperoleh. Metode penanaman tertutup ini dicoba dengan menutup seluruh tumbuhan teh dengan terpal( mulsa). Menutup daun teh hendak menjaga asam amino di daun teh alhasil tidak berganti jadi catechin yang menimbulkan ocha terasa pahit.

Sebagian versi ocha dari metode penanaman tertutup antara lain matcha( tencha), gyokuro, serta kabuse- cha. Sebaliknya metode penanaman terbuka hendak menciptakan versi ocha semacam sencha, fukamushi- sencha, kamairi- cha, bancha, haouji- cha, serta genmai- cha.

Baca Juga : Inilah Fakta Unik yang Tersembunyi di Balik Nikmatnya Teh

– Proses pembuatan ocha
Kira- kira berlainan dengan teh lain, ocha tidak dapat langsung diseduh setelah dipetik. Ocha masih harus lewat suatu cara pemijatan buat menciptakan warna, kilap, rasa, serta aroma yang cuma dipunyai ocha. Buat memijat ocha, dipakai suatu meja pemijat yang diucap jotan.Jotan terdiri atas susunan tebal kertas Jepang serta diletakkan pada rangka kayu. Di dasar kertas tebal ini ada batu kobaran yang berperan buat membuat meja ini jadi kira- kira panas. Tingkatan panas ini bermaksud buat menjemur daun teh.

Jotan
Dalam satu kali cara pijit, 3 kg daun teh dapat dicoba sekalian. Metode memijatnya juga lumayan istimewa, awal, daun teh yang sudah di- steam diletakkan di atas jotan, serta dipijat searah dengan cara halus serta tertib sembari diberi sedikit titik berat. Setelah itu 2 lilitan daun teh ini dipecah jadi 2 bagian terpisah, serta tiap bagiannya diputar 180 bagian serta dipijat kembali.Cara ini diulang- ulang lalu sepanjang kurang lebih 6 jam. Sehabis daun ini kering, hingga daun teh sedia diseduh serta dinikmati.