Informasi Dan Manfaat Dari Teh Hijau Untuk Kesehatan – kegunaan kesehatan teh hijau udah dilaporkan dalam beraneka penyakit, terhitung beraneka style kanker, penyakit jantung, dan penyakit hati. Banyak efek positif teh hijau terkait dengan takaran katekinnya, khususnya () epigallocatechin 3 gallate. Ada bukti dari penelitian in vitro dan hewan mengenai mekanisme yang mendasari katekin teh hijau dan efek biologisnya. Ada terhitung penelitian pada manusia mengenai penggunaan katekin teh hijau untuk menyembuhkan sindrom metabolik seperti obesitas, diabetes style II dan segi risiko kardiovaskular. Penggunaan jangka panjang dari
katekin teh dapat tingkatkan obesitas lewat diet tinggi lemak, diabetes style 2 dan mengurangi risiko penyakit arteri koroner.
Informasi Dan Manfaat Dari Teh Hijau Untuk Kesehatan
Gypsytea.com – Penelitian lebih lanjut sesuai dengan standar internasional diperlukan untuk memantau efek farmakologis dan klinis teh hijau dan menyebutkan mekanisme kerjanya.
Dalam sebagian tahun terakhir, kegunaan kesehatan dari minum teh hijau, terhitung pencegahan kanker dan penyakit kardiovaskular, anti-inflamasi, anti-arthritis, antibakteri, anti-angiogenesis, antioksidan, anti-virus, neuroprotektif, efek penurun kolesterol teh hijau dan teh hijau Terisolasi. Komponen diperiksa. Namun, menambahkan teh hijau ke dalam diet Anda dapat memicu kasus kesehatan sungguh-sungguh lainnya.
Efek kesehatan dari teh hijau khususnya sebab kadar polifenolnya, khususnya flavanol dan flavonol yang menyusun berat kering 30ri daun segar. Baru-baru ini, banyak dampak positif dari teh hijau yang disebutkan di atas adalah sebab katekin yang paling melimpah, epigallocatechin 3 gallate (EGCG). Ekstrak teh hijau lebih stabil daripada epigallocatechin gallate murni, yang merupakan salah satu komponen utama teh hijau, sebab ekstraknya memiliki kandungan antioksidan lain. Secara umum, ramuan Cina adalah campuran kompleks dari bermacam senyawa yang sering bekerja secara sinergis untuk membuahkan dampak yang sepenuhnya menguntungkan. Namun, sejumlah kecil obat-obatan herbal dicirikan dengan baik dan efektivitasnya dibandingkan dengan obat-obatan Barat sudah terbukti didalam belajar klinis yang sistematis.
Ulasan ini berfokus terhadap belajar terakhir mengenai kemanjuran, mekanisme aksi, dan dampak samping teh hijau dan katekinnya secara in vitro, in vivo, dan ex vivo. Ulasan mengenai teh hijau dan katekinnya berfokus terhadap sastra Inggris. Pencarian literatur dijalankan di database Pubmed (1980-2009), EMBASE (1980-2009), Allied and Complementary Medicine Database (AMED, 1985-2009), dan China Journals Full Text Database (1975-2009). Kata kunci yang digunakan dipilih dari istilah teh hijau, katekin, obat anti kanker, diabetes, polifenol, belajar in vivo, farmakologi umum, dan toksikologi. fungsi kesehatan dan dampak samping teh hijau dan katekinnya sudah ditinjau. Penulis membaca seluruh artikel dan menggapai kesepakatan sehabis berdiskusi. Artikel-artikel yang terdapat didalam penelitian ini mengupas dampak teh hijau berikut: faedah kesehatan manusia dan hewan, penyerapan ion logam dan enzim metabolisme obat, penekanan antioksidan dan stres oksidatif, metabolisme karbohidrat dan diabetes sejati. , Dan dampak samping. Sebanyak 105 makalah bahasa Inggris peer-review dipilih untuk tinjauan ini. Teh hijau Teh adalah salah satu minuman paling kondang di dunia.
Teh yang terbuat dari tanaman Camellia sinensis dikonsumsi sebagai teh hijau, teh hitam, atau teh oolong di bermacam belahan dunia. Namun, dari seluruh ini, dampak terbesar terhadap kesehatan manusia diamati dari mengkonsumsi teh hijau. Teh hijau pertama diekspor dari India ke Jepang terhadap abad ke-17. Diperkirakan kira-kira 2,5 juta ton daun teh diproduksi tiap-tiap th. di seluruh dunia, 20% di antaranya adalah teh hijau, yang dikonsumsi khususnya di Asia, sebagian Afrika Utara, Amerika Serikat, dan Eropa. Konsumsi teh, khususnya interaksi antara teh hijau dan kesehatan manusia, sudah lama dihargai. Teh hijau dan teh hitam diproses secara berbeda selama pembuatan. Untuk mengakibatkan teh hijau, daun yang baru dipanen langsung dikukus untuk mencegah fermentasi dan membuahkan product yang kering dan stabil. Proses pengukusan ini menghancurkan enzim yang memecah pigmen di daun, terlalu mungkin teh menjaga warna hijaunya selama sistem penggulungan dan pengeringan berikutnya. Proses ini menjaga polifenol alami didalam perihal karakter menambah kesehatan. Ketika teh hijau difermentasi jadi teh oolong dan sesudah itu teh hitam, senyawa polifenol (katekin) yang terdapat didalam teh hijau dimerisasi jadi bermacam theaflavin, agar teh ini sanggup punyai kegiatan biologis yang berbeda. .. Komposisi teh hijau Komposisi kimia teh hijau terlampau kompleks.
Protein (tikus kering ke-1520). Enzim itu adalah bagian penting. Asam amino seperti theanine atau 5-methylglutamine, asam glutamat, triptofan, glisin, serin, asam aspartat, tirosin, valin, leusin, treonin, arginin, dan lisin (14 tikus kering). Karbohidrat seperti selulosa, pektin, glukosa, fruktosa, sukrosa (tikus kering ke-57). Mineral dan elemen pelacak (5 tikus kering) seperti kalsium, magnesium, kromium, mangan, besi, tembaga, seng, molibdenum, selenium, natrium, fosfor, kobalt, strontium, nikel, kalium, fluor, dan aluminium. Melacak lipid (asam linolenat dan asam linolenat), sterol (stigmasterol), vitamin (B, C, E), xantat (kafein, teofilin), pigmen (klorofil, karotenoid) dan senyawa volatil (aldehida, alkohol) , Ester), lakton , hidrokarbon). Karena teh memiliki kandungan mineral penting, banyak penelitian sudah mengukur mineral didalam daun teh dan sencha (Tabel (Tabel 1) 1). Daun fresh memiliki kandungan kebanyakan 34% alkaloid yang dikenal sebagai methylxanthines, seperti kafein, teobromin, dan teofilin. Ini terhitung memiliki kandungan asam fenolik seperti asam galat dan asam amino khas seperti theanine. Teh hijau memiliki kandungan polifenol seperti flavanol, flavandiol, flavonoid dan asam fenolik. Senyawa ini sanggup menggapai berat kering sampai 30 m.
Kebanyakan polifenol teh hijau (GTP) adalah flavonol, biasanya dikenal sebagai katekin. Produk teh hijau khususnya berwujud ekstrak teh hijau cair atau bubuk dengan jatah polifenol (4590%) dan kadar kafein yang berbeda (0,410%). Flavonoid utama teh hijau adalah bermacam katekin, yang lebih banyak terdapat didalam teh hijau daripada teh hitam atau teh oolong. Ada empat type katekin yang khususnya terdapat didalam teh hijau: epicatechin, epigallocatechin, epicatechin 3 gallate, dan EGCG. Metode persiapan punyai dampak kuantitatif dan kualitatif terhadap katekin. Dalam daun teh asli, jumlah katekin banyak variasi bergantung terhadap varietas, area produksi, dan suasana budidaya. Persiapan teh hijau fresh tidak terlalu mungkin ekstraksi lengkap katekin dari daun. Oleh sebab itu, konsentrasi yang ditemukan menyimpang dari nilai absolut yang ditentukan oleh ekstraksi lengkap daun. Selain itu, katekin relatif tidak stabil dan sanggup diubah secara kuantitatif dan kualitatif selama percobaan. Oleh sebab itu, kuantifikasi katekin pra-dosis seringkali tidak diketahui dan tidak mungkin untuk memperbandingkan dosis yang diserap didalam penelitian terhadap hewan.
faedah kesegaran teh hijau pada manusia dan hewan Studi pada type hewan udah perlihatkan bahwa katekin teh hijau melindungi pada penyakit degeneratif. Beberapa penelitian udah perlihatkan bahwa teh hijau mempunyai efek antiproliferatif pada sel karsinoma hepatoseluler, efek penurun lipid pada tikus yang diobati dengan karsinoma hepatoseluler, dan sebagai agen pencegahan untuk hepatotoksisitas dan kanker payudara pasca inisiasi. Katekin teh hijau juga dapat bertindak sebagai zat antitumor dan sebagai imunomodulator untuk masalah imunomodulator yang disebabkan oleh tumor transplantasi atau terapi karsinogenik. Selain itu, teh hijau, ekstraknya, dan bahan-bahan yang diisolasi juga udah terbukti efisien dalam mencegah stres oksidatif dan persoalan neurologis. Asupan teh hijau juga dikaitkan dengan pencegahan beraneka type kanker, juga paru-paru, usus besar, kerongkongan, mulut, lambung, usus kecil, ginjal, pankreas, dan kelenjar susu. Beberapa studi epidemiologi dan klinis perlihatkan bahwa teh hijau (dan, pada tingkat lebih rendah, teh hitam dan teh oolong) dapat kurangi risiko banyak penyakit kronis. Efek untung ini dikarenakan ada polifenol tingkat tinggi, yang merupakan antioksidan kuat. Teh hijau, khususnya, dapat menurunkan tekanan darah, supaya kurangi risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Meskipun beberapa percobaan hewan udah perlihatkan bahwa teh hijau dapat mencegah pertumbuhan penyakit arteri koroner dengan menurunkan glukosa darah dan berat badan, seluruh knowledge ini perlihatkan bahwa status gizi lebih biologis dan gizi Faktor Lingkungan Mempengaruhi Status Sosial-Ekonomi Terkait Usia
Baca Juga : Tentang Teh Hijau Raspberry , Gairah Nanas , Nepal Organik
Teh bahan mempunyai efek antioksidan, anti mutagenik dan anti karsinogenik yang membawa dampak orang berasal dari risiko kanker yang disebabkan oleh efek lingkungan dapat dilindungi. Sano dkk. Kami melaporkan efek penghambatan daun teh hijau pada peroksidasi lipid yang disebabkan oleh hidroperoksidasi tert-butil, dan mengamati efek antioksidan mirip pada ginjal sesudah dukungan oral EGCG polifenol teh utama. Kapasitas antioksidan bubuk katekol mentah dan katekin individu diuji dalam percobaan manfaatkan spesies oksigen reaktif. Katekin mentah kurangi pembentukan peroksida jauh lebih efisien daripada dlαtocopherol. Sim dkk. Kami mempelajari efek pencegahan kimia teh hijau pada perokok dan mendapatkan bahwa teh hijau dapat mencegah peningkatan frekuensi pertukaran kromatid yang diinduksi tembakau. Efektivitas teh hijau dalam pengobatan seluruh type diare dan demam tifoid udah lama dikenal di Asia. Katekin teh hijau mempunyai efek menekan infeksi Helicobacter pylori. Telah terbukti efisien melawan virus influenza, terlebih teh hijau pada langkah awal, dan virus herpes simpleks. Selain itu, Weber dll. Kami mengamati bahwa infeksi adenovirus dihambat secara in vitro oleh katekin teh hijau.
Pada manusia, Hirasawa dan Takada mempelajari aktivitas antijamur katekin teh hijau terhadap Candida albicans dan kenyamanan pengobatan gabungan katekin dengan dosis antijamur rendah untuk menolong hindari efek samping antijamur. Asupan teh hijau terhitung dikaitkan dengan peningkatan kepadatan mineral tulang dan udah diidentifikasi sebagai faktor mandiri yang merawat terhadap risiko patah tulang pinggul. Efek ini harusnya tidak terkait terhadap status merokok, terapi penggantian hormon, minum kopi, dan beri tambahan susu ke teh. Taman dkk. Efek positif ekstrak teh hijau dan GTP terhadap proliferasi dan aktivitas sel tulang diamati. Proliferasi sel stelata hati terjalin erat dengan pertumbuhan fibrosis hati terhadap penyakit hati kronis, dan EGCG punya efek penghambatan potensial terhadap proliferasi sel-sel ini. Teh hijau memperkuat aksi proses kekebalan tubuh gara-gara melindunginya berasal dari oksidan dan radikal. Studi terbaru menunjukkan bahwa GTP barangkali merawat terhadap penyakit Parkinson dan Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif lainnya. Studi udah menunjukkan aktivitas neuroprotektan GTP dalam kultur sel dan tipe hewan, layaknya pencegahan cedera sel yang diinduksi neurotoksin .
Teh hijau diakui berfaedah untuk sengatan serangga lebih-lebih gara-gara efek antiinflamasi dan kemampuannya untuk menghentikan pendarahan. Beberapa penelitian menunjukkan pertalian terbalik antara mengkonsumsi teh hijau dan risiko pembentukan batu ginjal. Dalam proses eksperimental pengembangan katarak, teh hijau bekerja dengan menjaga proses pertahanan antioksidan lensa. Skrzydlewska dkk. Ini udah menunjukkan efek untungkan berasal dari teh hijau terhadap alkoholisme. Selain semua sifat yang dilaporkan ini yang berkontribusi terhadap pengakuan teh hijau sebagai makanan fungsional oleh lebih dari satu penulis, teh hijau sekarang terhitung digunakan dalam memproses berbagai makanan, suplemen farmasi, pasta gigi, dan kosmetik. Teh udah terbukti punya efek anti-karsinogenik terhadap kanker payudara dalam studi eksperimental. Namun, bukti epidemiologis bahwa teh menghindar kanker payudara tidak terus menerus dengan dirinya sendiri. Sebuah studi kasus-kontrol dilaksanakan di Cina tenggara berasal dari tahun 2004 sampai 2005. Insiden secara histologis dikonfirmasi terhadap 1.009 pasien berusia 2087 dengan kanker payudara, dan pemeriksaan yang sesuai dengan umur 1.009 adalah wanita sehat yang direkrut secara acak berasal dari Klinik Penyakit Payudara. Wawancara pribadi gunakan kuesioner yang valid dan dapat diandalkan menghimpun Info tentang saat asupan teh, frekuensi, kuantitas, persiapan, jenis, diet dan tipe hidup.
Orang yang minum teh hijau lebih cenderung tinggal di perkotaan, lebih berpendidikan, dan lebih banyak mengkonsumsi kopi, alkohol, kedelai, sayuran, dan buah-buahan daripada mereka yang tidak minum teh. Setelah memperhitungkan pembaur mapan dan potensial, asupan teh hijau dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara. Hubungan dosis-respons sama dilihat dengan minum teh hijau, jumlah cangkir yang dikonsumsi, dan persiapan batch baru per hari. Hsu dkk. Kami mendemonstrasikan efek suplementasi ekstrak teh hijau (catechin) bebas kafein terhadap spesies oksigen reaktif yang diinduksi oleh hemodialisis, faktor risiko aterosklerosis, dan sitokin inflamasi. Farmakokinetik dosis tunggal katekin oral dibandingkan antara sukarelawan sehat dan pasien hemodialisis. Para penulis membandingkan efek antioksidan vitamin C oral (500 mg) dengan tiga dosis katekin oral yang tidak serupa (0, 455, dan 910 mg) sepanjang sesi hemodialisis. Pada pasien ini, suplementasi katekin lebih efektif daripada pengurangan yang ditingkatkan hemodialisis dalam aktivitas asam hipoklorit plasma daripada plasebo atau vitamin C. Tidak ada perbedaan yang berarti dalam penurunan aktivitas asam hipoklorit plasma antara katekin 455 dan 910 mg. Katekin terhitung secara berarti mengurangi ekspresi sitokin inflamasi yang diperkuat oleh hemodialisis.